Kamis, 24 Maret 2016

Catatan ke 28 tahun (Bebasian 20 Agustus 2015)

Pertama kalinya ulangtahun di rumah orang.....di kota orang.....di tengah-tengah keluarga orang.....tanpa ada dihiasi celotehan dan tepukan khas di pipi dari papa, mama, abang, sobat genkz, dan teman sepelayanan.....

Pertama kalinya di tanggal 19 Agustus merasa kosong.....nyampe rumah cuma bisa bengong memandang layar handphone.....karena yang dihubungi sedang sibuk. Akhirnya tertidur dengan bantal yang basah

kemudian di hari H

menghela nafas, membentuk senyum semampunya, menutup mata yang sembab lalu berkata lirih.....

"Terimakasih atas hari ini, Tuhan. Terimakasih atas pertambahan usia yang ke-28 ini" 
Bukannya tidak mau bersyukur....
Hanya saja terasa seperti berada dalam ruangan kosong dan tak berangin.....kering 

Mungkin ini pergerakan zombie yang berjalan tanpa berpikir hanya mengikuti insting buta
Apapun yang kulakukan di hari itu hanyalah seperti disetel mesin
Tersenyum seperti yang sudah diprogramkan
Berkata seperti yang sudah dikonsepkan

Tidak hidup

Setiba di rumah, rupanya sudah dibuat jamuan khusus untukku....sungguh terasa terharu.....tapi yang di benakku tetaplah ada mereka duduk bersama. Bukan bertiga seperti ini

Tuhanku, begitu banyak keluhanku hari ini......

Dari wajahku pasti sudah terpancar bahwa ada rasa sedih dibalik senyum seadanya
 Kurasakan mood sekitarku tidak ceria
 Maaf, karena aku....

Layar handphone berhasil berusaha menjebol pertahananku seharian ini
Papa bilang, mama pagi-pagi sudah nangis dan membuat papa panik
Mama teringat hari ini aku berulangtahun.....dan aku tidak berada di tengah-tengah mereka kini

Sungguh, sekuat tenaga kutahan suara batinku yang rapuh di kamar

Tidak mungkin ku putarkan nomor itu sekarang
Yang ada malah merusak suasana

Setelah tenang, barulah kuhubungi mama

Dengan suara ceria mama menyambutku, sungguh hariku yang tadinya dinaungi mendung mendadak muncul matahari yang cerah! Betapa ku rindu rumah, ma...pa...betapa kuingin disana sekarang

Cukuplah kado yang kuterima hari ini....

Memang benar
Jarak dan waktu tidak berarti bila orang-orang yang terpisah darimu itu selalu di hati
Sungguh cukup mendengar suara dan mendapat kabar
Sambil menunggu hari akan bertemu 

Semakin kuat ikrar ku akan hari ini

Akan ku genggam sukses itu disini, di Jakarta ini
Pantang aku pulang kalau tidak membawa kebanggaan buat papa mama....keluarga kita 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar