Jumat, 23 Agustus 2013

Mimpi....Bawalah Sejarah dan Kenanganku Bersama Pagi

Entah apa yang ada di dalam pikiranku dan bagaimana ekspresi wajahku saat ini. Kamu datang menyambutku dengan senyuman khasmu yang hangat.....

...........................Seminggu yang lalu

Begitu tahu aku akan ke kota  dimana kamu berada menjadikanku seperti orang gila yang hanya tertawa lebar di sekitar manusia lain yang memandang sinis dan menggelengkan kepala. Bagaimana tidak? Aku akan menemui orang yang sudah menjadi cinta pertamaku sedari 13 tahun yang lalu. Aku ingat betul matamu, rambutmu, senyum yang dihiasi lesung pipi itu, caramu tertawa, dan suaramu. Suaramu yang dapat mengangkat dan mempermainkan di awang2 itu....sungguh sempurna. Aku tidak mempersiapkan apa-apa....hanya tidak dapat tidur di tiap malam namun tetap dapat tersenyum lebar serta bersemangat di pagi harinya. 

Di hari H....aku seperti gundukan magma yang tidak sabar ingin memuncah dan menyirami bumi serta segala isinya. Aku berharap kamu yang datang dan menyambutku pertama kali di bandara sambil merentangkan jemarimu di kepalaku...seperti yang biasa kamu lakukan. Abang....perasaanku tidak berubah hingga saat ini. Rindu,,,,sungguh rindu.

Di dalam pesawat ....aku tersenyum sambil membayangkan abang dan aku bisa kembali bercengkrama dan membiarkan aku menikmati segala hal tentangmu seperti merekam adegan ini untuk ditonton berulang kali. Dan aku tertidur.

Ternyata abang tidak bisa menjemput, aku harus pergi sendiri menuju rumahmu. Tadinya ingin menelfon dan merengek dan memaksa agar datang dalam waktu 5 menit dan muncul di hadapanku....abang pasti mau melakukannya...seperti biasanya. Tapi, aku sadar hal itu sudah berlangsung lama sekali dan...ya...abang dan aku bukanlah anak kecil lagi. Dia pasti sudah mempunyai kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan demi menjemput ku. Dengan pikiran positif aku menaiki bus dan tertidur kembali karena merasa lelah....entah kenapa....ohya, mungkin karena mimpi di pesawat tidak bisa kujalani dengan mulus....hahahah

Matahari mulai berada di titik rendah saat aku akhirnya tiba di rumah om dan tante....mereka menyambutku dengan hangat. Rasa haru merembes di pipiku....kangen sekali. Aku diajak untuk merasakan kehadiran di tengah-tengah keluarga mu yang bersahaja....namun hangat. Tak kusia-siakan untuk melihat potret dirimu yang sudah banyak berubah. Semakin membuatku jatuh cinta. Kurasakan pipiku memanas....ah sepertinya wajahku memerah. 

Hari sudah menjadi malam dan waktu makan malam bersama keluarga pun sudah berlalu.....tapi abang tak kunjung tiba. Aku menunggu sambil menonton tetapi aku yakin tidak akan bisa menjawab apapun; jikalau ditanya apa yang sudah kutonton barusan. Pikiranku kemana-mana.

 


Tiba-tiba ada suara pagar terbuka.....................


Seperti anak kecil aku langsung melompat menuju pintu masuk dan benar saja....abang pulang dan menyapaku dengan ramah walaupun raut wajahnya sangat letih. Usapan tangannya di kepalaku sungguh meredakan kekhawatiranku selama ini....dan mampu melebur rasa rindu yang sudah bertahun-tahun dipendam.

Tapi ternyata abang tidak pulang sendirian..................................

Tante dan om menyambut seorang perempuan muda yang datang bersama dengan abang. Mereka berdua menyambut dia dengan kehangatan yang sama seperti kualami barusan. 

Oh TUHAN! TUHANKU.....!!! Tolong bantu jangan sampai airmata mengalir deras di wajahku!! Abang...orang yang sudah kudamba selama 13 tahun ternyata sudah menggenggam tangan wanita idamannya....yang tadinya kuharap adalah aku seorang! Tuhankuu....tolong bantu aku agar bisa tersenyum sekarang!! ABANG!!!!!

Oh demi apapun juga....aku ingin sekali tenggelam dalam tanah sekarang juga. Kakiku lemas....nafasku melambat....sesak.....pemandangan yang kuharap dilakonkan olehku ternyata sudah tidak mungkin menjadi panggung milikku. COME ON....apa yang harus aku lakukan sekaraaanggg???!!!!!

AKU MAU PULANG SEKARANG JUGA...!!!!!



Bagaikan kisah putri duyung yang rela mengorbankan suara indah untuk menjadi manusia dengan harapan dapat menikahi pangerannya.....tapi harapan itu pupus sudah. Putri duyungpun dikisahkan memberi persembahan tarian terakhir untuk pernikahan pangeran lalu bergegas kembali ke tempat ia seharusnya berada walau dalam wujud buih.

Aku melakonkan dialog terakhirku sebagai seorang tamu yang memberi salam penuh keakraban kepada tuan rumah lalu memutuskan untuk pamit pulang dengan sumpah dalam hati untuk meninggalkan segala harapan yang sudah dibuat selama ini ke dalam semenanjung sebagai pemisah antara pulauku dengan pulaumu....tempat kita berada.

Matahari bersinar sangat terik hingga terasa menampar pipiku yang sudah lembab dikarenakan airmata. Ternyata pagi ini awan di langit sedang bersembunyi. Entah kekuatan darimana yang mampu membuat lengkungan senyum di bibirku ini.....aku bergegas menuju pesawat sambil bertekad tidak akan menoleh ke arah ruang tunggu lagi. Tidak akan ada abang disana. Tidak akan ada.

Akhirnya di sepanjang perjalanan udara aku tertidur dalam kelegaan serta keletihan. Kelegaan karena beban selama 13 tahun sudah kutinggalkan di kotamu....namun letih karena untuk melakukannya butuh energi dan kesiapan ekstra serta linangan airmata....antara merelakan dan tidak. Sembari berharap saat terbangun di kotaku....kakiku cukup kuat untuk berpijak di hari yang baru....hari dimana aku memulai dari nol lagi. Mungkin dalam diri aku bisa meyakinkan bahwa apa yang terjadi selama ini hanya MIMPI PANJANG.

Saat terbangun nanti....aku cukup kuat untuk tidak menyeret serta masa lalu....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar