Sabtu, 31 Agustus 2013

DISUSUL MASA LALU

Mengulik jalan secara mundur sambil termangu; aku merasa dibodohi oleh kenaifanku sendiri. Ada berapa anak paku yang tertancap dan kerikil-kerikil tersebar tanpa bertanya "KENAPA" pada aku...yang sendirinya  memberikan kesempatan pada kepahitan memeluk erat logika. Tepat pada hari ini, keinginanku untuk melangkah lebih jauh menuju muka terhenti entah kenapa. Tak pernah pada sebelumnya memiliki niat dan kebiasaan untuk mengulik....mundur ke belakang....hanya kuanggap sampah yang tak pernah kubakar ataupun kuhancurkan.

Apabila suatu saat keraguan ini memaksa mataku terpejam , apakah harus napak tilas kembali? Sungguh, ini bukanlah kegiatan yang memperindah mimpiku.

Para kenangan....jiwa-jiwa lama yang sudah lama kutinggalkan dan kulupakan. Mereka sudah berubah bagaikan bayangan abu-abu yang memang terkadang mengikuti pandangan mataku. Seolah-olah ingin dikunjungi untuk melepas rindu. Rindu? Yang ada hanyalah keinginan untuk tidak dilupakan olehku. Keegoisan itu!

Kurasakan wajah memerah dan memanas menahan malu. Terpampang sungguh di bawah kakiku rupa-rupa manusia yang sudah lama menjadi bagian dalam diriku sendiri. Terkadang marah dan kecewa melihat beberapa ketololan hingga melewatkan angin musim semi melingkar di lenganku; yang berusaha meraih dan menyeretku menuju harapan indah miliknya. Harapan indah yang sebenarnya memanggilku dengan lembut saat aku menatap nanar beberapa pilihan dihadapanku.....aku...yang saat itu masih merangkak dan mengoceh.

Oh...cukup! Aku ingin berlari secepatnya ke muka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar